Sunday, July 22, 2018

Graduasi Mandiri KPM PKH Kab. Pemalang



Graduasi Mandiri KPM PKH Kelurahan Pelutan, Kecamatan Pemalang.

Namanya Ibu Sri Martiningsih, beliau termasuk salah satu dari anggota PKH RW 7 Kelurahan Pelutan, Kecamatan Pemalang sejak tahun 2011. Ibu Sri Martiningsih sangat bersyukur mendapatkan bantuan PKH, karena menurutnya sangat membantu sekali dalam pembiayaan sekolah anak-anaknya khususnya dalam penyediaan perlengkapan sekolah.

Bu Martin, begitu biasa dipanggil, adalah anggota PKH yang memiliki 6 orang anak, 3 diantaranya masuk dalam kategori pkh ( SD, SMP dan SMA).
Selama ini untuk mencukupi kebutuhan hidupnya Bu Martin dan suami berjualan mie ayam dan es buah di alun-alun kota Pemalang. Penghasilannya tidak seberapa tapi berkat keuletan mereka berdagang ditambah dengan adanya bantuan dari PKH , akhirnya sedikit demi sedikit kehidupan mereka menjadi semakin baik.


Saat ini kehidupan ekonomi Ibu Martin bisa dikatakan sebagai keluarga sejahtera, selama kurang lebih tujuh tahun lamanya mendapatkan bantuan PKH dirasa sudah cukup dan dengan senang hati berkeinginan untuk mengundurkan diri dari kepesertaan PKH, apalagi ditambah dengan kesuksesan anaknya, yang dapat memberangkatkan mereka ketanah suci untuk menjalankan ibadah umroh.

Pendamping : Sri Wahyuningsih, S.Sos

Read more

Thursday, June 7, 2018

Penanaman Nilai Pancasila dalam FDS


Seperti yang diketahui oleh semua warga Negara Indonesia, bahwa Pancasila adalah Ideologi Dasar negera kesatuan Republik Indonesia. Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia. Oleh sebab itu sebagai warga Negara Indonesia sepantasnya kita berperilaku layaknya norma-norma yang terkandung dalam Pancasila.

Nilai-nilai pancasila dapat kita pelajari dibangku sekolah, baik pendidikan formal maupun non formal. mulai dari tingkat sekolah dasar sampai perguruan tinggi, dimadrasah, media/bimbingan belajar lainnya.

Tidak terkecuali dalam kehidupan bermasyarakat, misalnya kegiatan yang dilakukan oleh pendamping sosial dalam rangka P2K2 atau kegiatan Family Development Session. Seorang pendamping memberikan pemahaman tentang pentingnya hidup bermasyarakat, merubah status sosial ekonomi keluarga, mengembangkan kemampuan individu untuk dapat hidup mandiri dan sukses, serta kegiatan lain yang bersifat membangun serta cinta terhadap NKRI.

Pendamping sosial adalah ujung tombak berlangsungnya kehidupan masyarakat yang sejahtera, karena langsung bersentuhan dengan masyarakat, semua aspek dalam kehidupan bermasyarakat bisa langsung dilihat dan dirasakan. Ada keluarga dengan pendapatan sangat rendah, pola hidup yang tidak sehat, ekonomi yang kurang, makan tidak terjamin, ketidakharmonisan dalam keluarga, konflik internal antar keluarga, jauh dari kebahagiaan, serta banyak masalah sosial lainnya yang tidak bisa diungkapkan. Atas dasar itulah pemerintah melalui pendamping sosial memberikan pemahaman-pemahaman agar masyarakat dengan berbagai problem dan masalah ini bisa terpecahkan dan terselesaikan, sehingga tujuan dan cita-cita hidup mereka dapat terwujud sesuai dengan yang terkandung dalam nilai-nilai pancasila.

Read more

Saturday, May 19, 2018

FDS Menjadi Orang Tua Yang Lebih Baik

Salah satu kesibukan yang dilakukan pendamping adalah melakukan pertemuan kelompok atau FDS. Kali ini saya mengangkat tema menjadi orang tua yang lebih baik, kegiatan ini diisi oleh salah satu pendamping baru kohort 2018 atas nama Solihin.
Ilmu diyakini belum sepenuhnya dia kuasai, namun tidak menyurutkan semangatnya untuk menuntut ilmu dari para senior yang sebelumnya sudah mengikuti diklat.
setelah diberlakukannya kegiatan FDS kesibukan para pendamping saat ini semakin bertambah. Pendamping dituntut harus memiliki kreatifitas karena pertemuan kelompok saat ini berbeda dari pertemuan kelompok sebelumnya, dimana mereka harus mengetahui materi apa yang harus disampaikan kepada para KPM, memahamkan mereka tentang perubahan perilaku dan sikap demi terwujudnya keluarga yang sejahtera.
1.  Sikap dan perilaku orang tua
2. Orang tua yang baik memiliki konsep diri yg positif
3. Orang tua yang baik penuh kasih sayang dan tidak melakukan kekerasan
4. Melibatkan ayah dalam pengasuhan sehari hari
5. Membuat keputusan bersama dan melaksanakan dengan konsisten
6. Menghindari konflik dihadapan anak
Itulah diatas beberapa materi yang disampaikan pada saat kegiatan FDS.
Semoga bermanfaat.
Read more

Sunday, April 8, 2018

Memahami Cara Anak Usia Dini Belajar

Maulidiyah (30th) adalah salah satu pendamping kohort 2016 yang aktif dalam kegiatan FDS, sebagai seorang pendamping dituntut peran serta aktif dalam kegiatan pendampingan. Semenjak diterima menjadi seorang pendamping kohort 2016, kegiatan FDS dia jalani dengan sungguh-sungguh. Ada 14 kelompok dampingan yang sekarang dia pegang, masing-masing kelompok terdiri dari kurang lebih 30 orang, mengampu 2 desa yang berdekatan. Daerah dampingannya  tergolong mudah dijangkau karena desanya terlatak tidak jauh dari jalan raya. Selain kegiatan FDS, dia juga aktif dalam membantu KPM misalnya untuk berobat, mendaftarkan anak untuk bersekolah, mengajak kembali anak-anak yang putus sekolah untuk dapat bersekolah lagi dan aktifitas-aktifitas lain yang membangun.
Pada pertemuan kelompok atau FDS kali ini membahas tentang “Memahami Cara Anak Usia Dini Belajar”, pada materi ini pendamping menjelaskan tentang
  • ·        Pengertian bermain, apa itu bermain dan manfaat bermain
  • ·        Jenis permainan dan yang cocok untuk anak
  • ·        Belajar bagi anak usia dini paling tepat adalah bermain
  • ·        Mencari waktu yang tepat untuk bermain
  • ·        Memberikan kesempatan bagi anak untuk bermain walau didalam maupun diluar rumah
  • ·        Memanfaatkan waktu bermain untuk anak
  • ·        Mengajarkan berbahasa kepada anak
  • ·        Meningkatkan kepedulian menggunakan bahasa daerah
  • ·        Memahami aktifitas untuk meningkatkan kemampuan berbahasa anak
  • ·        Memiliki informasi baru untuk menstimulasi kemampuan berbahasa anak

Itulah sekilas materi FDS tentang memahami cara anak usia dini belajar. Semoga bermanfaat   
Read more

Sunday, March 25, 2018

Walau Hamil FDS Tetap Ceria


24 Maret 2018, Hamil bukan suatu halangan untuk beraktifitas. Itulah saat ini yang sedang dialami oleh salah satu pendamping dari Kec. Bantarbolang bernama Nasikhatul Karimah. Dengan kondisi hamil 8 bulan pendamping ini masih tetap energik, tidak pantang menyerah apalagi berkeluh kesah justru tugas dan kewajiban diselesaikannya dengan mudah. FDS salah satu aktifitas yang cukup melelahkan, ada banyak hal yang harus dikuasai oleh para pendamping, selain menguasai materi juga dituntut harus energik, bisa menginspirasi, mencairkan suasana, dan memiliki banyak kreatifitas. 

Saat ini materi yang disampaikan adalah Modul 1 (Pengasuhan dan pendidikan anak), ini adalah materi awal yang disampaikan kepada KPM baru tahun 2018 yang telah lolos verifikasi dan dinyatakan menjadi peserta PKH. Modul ini mengajarkan para KPM bagaimana mengasuh anak yang baik dan memberikan pendidikan yang layak bagi anak. 

Dari para KPM inilah implementasi yang sebenarnya terjadi, saat mereka menerima materi demi materi yang secara bertahap disampaikan oleh para pendamping dan kemudian mempraktekannya dengan baik dirumah maka tujuan hidup dapat tercapai sesuai dengan keinginannya. Oleh sebab itu peran serta dari seorang pendamping sangatlah berpengaruh besar untuk mencapai KPM yang maju dan mandiri. Oke, demikianlah sekilas cerita singkat dari salah satu pendamping PKH kec. Bantarbolang. Semoga bermanfaat.
Read more

Fungsi dan Tugas Supervisor Pendamping


Tahun 2017 Kementerian Sosial melakukan rekrutmen SDM PKH, ada beberapa jabatan baru yang harus diisi salah satunya adalah tenaga Supervisor Pendamping. Dari hasil seleksi yang sudah dilakukan, tenaga Supervisor diambil dari petugas pendamping sosial PKH, karena notabennya mereka sudah tau tugas dan beban pekerjaan yang biasa dilakukan oleh seorang pendamping. 

Fungsi dan tugas dari seorang Supervisor adalah melakukan pengawasan, kontrol, pelaporan, atau melakukan supervisi dari seorang pendamping, apakah pendamping menjalankan tugas dan fungsinya sebagai seorang pendamping atau tidak, salah satu contohnya melakukan pertemuan kelompok yang diisi dengan materi-materi Family Development Session (FDS). 

Materi FDS adalah terobosan baru yang dilakukan oleh Kemensos dalam rangka pembinaan bagi para peserta penerima manfaat, selain itu juga sebagai bahan materi yang disampaikan oleh para pendamping saat melakukan pertemuan kelompo, FDS sangat berguna dan bermanfaat bagi masyarakat khususnya bagi para keluarga penerima manfaat (KPM), kenapa? karena banyak hal yang bisa dipelajari dengan maksud dan tujuan supaya KPM menjadi keluarga yang mandiri dan maju dari segi ekonomi, pendidikan, maupun kesehatannya.

Sebelum melakukan FDS para pendamping ini juga sudah mengikuti pendidikan dan pelatihan selama 17 hari di masing-masing regional yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, harapannya agar para pendamping siap dalam menyampaikan materi kepada para penerima manfaat.

Nah, itulah diatas secara umum tugas dari supervisor pendamping, semoaga bermanfaat.
Read more

Wednesday, January 31, 2018

Implementasi FDS PKH Sesi 1

Memiliki anak yang sesuai dengan harapan orang tua tentulah menjadi kebanggaan tersendiri. Peran serta orang tua dalam mengasuh anak untuk menjadi anak yang hebat sangatlah besar. Tanpa pengasuhan atau pendampingan yang baik dari orang tua tidaklah hal tersebut dapat terwujud. Untuk itu Kemensos melalui pendamping PKH melakukan pendampingan kepada para peserta penerima manfaat untuk dilatih FDS.
Family Development Session yang akrab disingkat FDS mengajarkan tips menjadi orang tua yang lebih baik dalam pelatihan sesi I modul “Pengasuhan dan Pendidikan Anak Panduan Teknis Pelaksanaan Pelatihan”. Untuk melaksanakan FDS dalam kegiatan Pertemuan Peningkatan Kapasitas Keluarga (P2K2) yang dilaksanakan setiap satu bulan sekali, pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) dibekali buku pintar “Mengasuh Anak di Rumah” dan modul “Pengasuhan dan Pendidikan Anak Panduan Teknis Pelaksanaan Pelatihan” yang penyusunannya dipimpin oleh Luisa Fernandez dari Proverty Reduction and Economic Management (PREM). Modul ini adalah hasil kompilasi berbagai penelitian yang ada serta observasi selama proses kunjungan lapangan dan uji coba di lapangan untuk kegiatan P2K2 dari Program Keluarga Harapan yang diimplementasikan oleh Kementerian Sosial Republik Indonesia. P2K2 adalah sebuah inisiatif yang disusun bersama oleh Kementerian Sosial, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), Bank Dunia, dan Unicef. Bahkan Pemerintah Australia pun ikut memberikan dukungan bagi penyusunan publikasi modul “Pengasuhan dan Pendidikan Anak Panduan Teknis Pelaksanaan Pelatihan”.

Pelatihan menjadi orang tua yang lebih baik dikemas dengan sangat interaktif, komunikatif, dan disertai contoh berupa film yang mengedukasi cara menangani permasalahan orang tua di rumah sekaligus memberikan solusi dari setiap permasalahan yang ada. Pada pelatihan sesi I dibagi menjadi 8 langkah dengan uraian sebagai berikut:

Langkah pertama yang diajarkan disini adalah menyamakan pikiran bahwa dengan menjadi orang tua yang lebih baik akan membesarkan anak yang hebat.
Langkah ke 2 adalah mengajak peserta PKH untuk berpendapat mengenai hal yang membahagiakan sebagai orang tua dan hal yang menyulitkan sebagai orang tua yang pada akhirnya peserta PKH akan digiring pada pemikiran bahwa untuk menjadi orang tua yang lebih baik adalah dengan mengingat hal yang membahagiakan sebagai orang tua, karena dapat memperkuat kasih sayang orang tua pada anak. Tidak hanya itu pada langkah ke 2 peserta PKH diajak bermain terbalik dengan bernyanyi sambil memegang kepala, pundak, lutut, kaki, lutut dipimpin oleh pendamping PKH. Kesimpulan dari bermain terbalik adalah lebih mudah mengikuti apa yang kita lihat dari pada apa yang kita dengar, begitu pula dengan anak akan cenderung mencontoh perbuatan dari pada perkataan orang tua, sehingga untuk menjadi orang tua yang lebih baik adalah sejalan antara perkataan dan perbuatan.
Langkah ke 3 pelatihan adalah meminta peserta PKH menyampaikan sifat atau hal baik dari peserta lainnya secara berpasangan. Hal ini untuk mengarahkan peserta PKH agar selalu berusaha untuk melihat hal baik yang ada dalam diri masing-masing peserta dan selalu berfikir positif terhadap diri sendiri karena pikiran positif akan mendorong untuk berperilaku dan bertutur kata dengan baik terhadap anak.
Langkah ke 4 dalam modul mengupas pengaruh sikap orang tua terhadap anak yang disuguhkan dalam bentuk film pendek berdurasi 1 menit 23 detik dengan menampilkan tokoh ibu Lili, Agus, dan Ita. Dengan sikap ibu Lili yang sibuk memikirkan ekonomi keluarga tanpa mempedulikan Agus dan tanpa sadar mendiamkannya. Sementara film ke dua menampilkan perubahan sikap ibu Lili. Disini peserta PKH diajak menjadi orang tua yang lebih baik dengan selalu bersikap, berperilaku dan bertutur kata dengan penuh kasih sayang tanpa kekerasan. Menjadi orang tua yang lebih baik tidak ditentukan oleh berapa banyak jumlah uang atau harta yang dimiliki. Meskipun kehidupan ekonomi sulit, kita tetap bisa menjadi orang tua yang lebih baik dengan belajar mengendalikan emosi.
Langkah ke 5 membahas mengenai melibatkan ayah dalam pengasuhan sehari-hari. Bahwa menjadi orangtua yang lebih baik adalah dengan saling bekerjasama, ayah dan ibu saling membantu dalam mengasuh anak. Karena keterlibatan ayah dalam pengasuhan sehari-hari secara khusus akan membantu anak meningkatkan kemampuan sosial dan prestasi akademik di sekolah. Sedangkan ibu memberikan dampak secara khusus dalam perkembangan kemampuan emosional anak.Langkah ke 6 untuk menjadi orang tua yang lebih baik adalah ayah dan ibu berdiskusi dan memutuskan bersama hal yang terkait dengan pengasuhan anak. Dengan suguhan film ke 3 berdurasi 1 menit 18 detik yang mengajarkan kerjasama dan diskusi antara ayah dan ibu sangat penting sebelum mengambil keputusan.
Langkah ke 7 mempelajari tentang menghindari konflik di hadapan anak melalui tayangan film dengan durasi 2 menit 48 detik. Langkah ke 7 diperdalam dengan cara menghindari konflik dihadapan anak dan cara menahan amarah dengan latihan senam wajah.
Langkah ke 8 adalah review kembali pelajaran penting yang telah dipelajari bersama-sama dengan bantuan flipchart dan panduan praktik menjadi orang tua yang lebih baik di rumah melalui buku pintar mengasuh anak di rumah.

Itulah delapan langkah menjadi orang tua yang lebih baik, dilaksanakan dalam satu kegiatan P2K2, dengan durasi waktu kurang lebih 2 jam tatap muka. Waktu yang disediakan memang dirasa kurang cukup untuk menyampaikan materi yang disertai Ice breaking. Tapi dengan terbatasnya waktu, pendamping dapat memanfaatkan dengan baik.
Itulah sedikit cuplikan kegiatan P2K2 semoga bermanfaat.

Read more