Menjadi Orang Tua yang Lebih Baik
Pengasuhan anak tidak
semata-mata tanggung jawab ibu. Ayah dan ibu memiliki tanggung jawab yang sama
meskipun menjalankan peran yang berbeda. Oleh karena itu, kehadiran para ayah
di dalam sesi pengasuhan dan pendidikan anak, sangat diharapkan agar mereka
mendapatkan pengetahuan dan keterampilan yang sama dengan para ibu, demi
meningkatkan kemampuan pengasuhan bersama. Sarankan kepada para ibu untuk
mengajak serta suami mereka mengikuti pertemuan ini.
Tujuan:
·
Membangun kesadaran
peserta mengenai pentingnya peran mereka sebagai orangtua dan pengaruh mereka terhadap tumbuh kembang anak
·
Membangun kesadaran untuk
menggunakan pola pengasuhan yang lebih positif.
Langkah 1: Pembukaan (10 menit)
Proses yang perlu
dilakukan:
1.
Ucapkan selamat datang dan
terima kasih kepada peserta atas kedatangan mereka.
2.
Perkenalkan tujuan dari
kegiatan ini, yaitu sebagai pertemuan untuk belajar tentang Pengasuhan dan
Pendidikan Anak.
3.
Lalu sampaikan nama ke-4
sesi serta kegiatan yang akan dilakukan selama pertemuan yaitu berupa diskusi,
permainan, menonton film, juga dilanjutkan dengan mempraktekkan cara pengasuhan
di rumah.
4.
Ajukan pertanyaan berikut
pada 3-4 orang peserta:
Kenapa kita harus menjadi orangtua yang lebih baik?
5.
Ucapkan terima kasih
atas pendapat peserta, lalu sampaikan kesimpulan:
•
Kita akan belajar
bersama bagaimana menjadi orangtua yang lebih baik lagi, karena orangtua yang
lebih baik akan membesarkan anak yang hebat!
A.
ORANGTUA ADALAH CONTOH
BAGI ANAK
Langkah 2: Sikap dan perilaku orangtua (15 menit)
Proses yang perlu dilakukan:
1.
Sampaikan pada peserta
bahwa diskusi kali ini akan membantu mengetahui cara-cara menjadi orang tua
yang lebih baik.
2.
Minta peserta untuk
membuat kelompok kecil yang terdiri dari 3 orang.
3.
Ajak peserta untuk menyampaikan
satu atau dua hal yang paling membahagiakan dan satu atau dua hal yang
paling menyulitkan yang dirasakan sebagai orangtua secara bergantian dalam
kelompoknya. Peserta diminta tidak memberi komentar apapun terhadap teman yang
sedang bercerita.
4.
Ajak beberapa peserta (3-5
orang) untuk menyampaikan pendapat dalam kelompok besar.
5.
Ucapkan terima kasih atas
pendapat peserta, lalu sampaikan kesimpulan:
·
Cara ke-1 untuk
menjadi orangtua yang lebih baik adalah dengan mengingat hal
membahagiakan yang dirasakan sebagai orangtua, karena ini dapat
memperkuat kasih sayang orangtua pada anak.
·
Selain itu dengan
berbagi dan berdiskusi mengenai masalah/tantangan dalam mengasuh anak, sehingga bisa lebih ringan dalam menghadapi
masalah yang ada.
6.
Minta peserta untuk mempraktekkan
di rumah:
Selalu mengingat hal menyenangkan yang dirasakan sebagai
orangtua dan mau berbagi kesulitan yang dihadapi sebagai orangtua dengan pasangannya.
7.
Sampaikan pada peserta
bahwa topik diskusi selanjutnya adalah memahami pentingnya menyamakan perkataan
dengan perbuatan sebagai orangtua. Lalu ajak semua peserta untuk berdiri.
8.
Berikan informasi bahwa
kita akan “bermain terbalik.” Sampaikan instruksi permainannya:
· Peserta diminta untuk memegang kepala, pundak, lutut dan kaki secara
berurutan beberapa kali, dan terus melakukannya sesuai ucapan pendamping (4-6 kali)
· Percepat irama penyebutan kepala-pundak-lutut-kaki. Lakukan pengulangan
beberapa kali.
· Mulailah bertindak tidak konsisten dengan menyebutkan salah satu
bagian tubuh namun memegang bagian tubuh yang berbeda. Misal: menyebutkan
kepala namun memegang lutut, menyebutkan pundak namun memegang kaki,
menyebutkan kaki namun memegang kepala, demikian seterusnya. Lakukan secara
berulang dan makin cepat iramanya.
· Perhatikan apa yang terjadi dengan peserta.
9.
Setelah selesai, ajak
peserta duduk kembali untuk berdiskusi tentang permainan yang telah dilakukan.
Ajukan pertanyaan berikut dan berikan kesempatan 2-3 orang peserta untuk
menjawab tiap pertanyaan:
Apa yang terjadi saat permainan?
Bagaimana perasaan peserta ketika pendamping menyebutkan satu bagian
tubuh tapi pada kenyataan pendamping memegang bagian tubuh yang berbeda?
Mana yang
peserta ikuti: suara pendamping atau gerakan pendamping?
10. Ucapkan terima kasih atas pendapat peserta, lalu sampaikan kesimpulan:
· Lebih mudah mengikuti apa yang kita lihat dari pada apa yang
kita dengar, begitu pula dengan anak-anak. Anak-anak akan cenderung
mencontoh/meniru perbuatan daripada perkataan orang tua.
· Cara ke-2 untuk menjadi orangtua yang lebih baik adalah sejalan antara
perkataan dan perbuatan.
11.
Minta peserta untuk
mempraktekkan di rumah:
Menjaga tutur kata dan perilaku, karena akan dicontoh oleh anak
dan selalu bertindak sesuai perkataan.
Langkah 3: Orangtua yang baik memiliki konsep diri yang positif (15 menit)
Alat yang diperlukan: Buku Pintar Mengasuh Anak.
Proses yang perlu
dilakukan:
1.
Sampaikan selanjutnya
peserta akan belajar cara lainnya untuk menjadi orangtua yang lebih baik.
2.
Minta setiap peserta untuk
menyampaikan sifat baik yang dilihat atau dirasakan dari peserta lain yang
duduk di sebelah kanannya (misal : senang menolong, rajin, senang bercanda,
giat bekerja, sopan). Jika peserta tidak terlalu kenal teman di sebelahnya,
mereka dapat menyampaikan penampilan fisik yang baik dari teman tersebut (misal:
hidung mancung, sering tersenyum, mata yang indah, rambut rapi).
3.
Berikan pertanyaan
berikut, lalu berikan kesempatan pada 3-4 orang peserta untuk menjawab tiap
pertanyaan : Bagaimana perasaan peserta ketika mendengar orang lain menyampaikan
hal yang baik tentang diri mereka?
4.
Sampaikan kesimpulan:
• Cara ke-3 untuk menjadi orangtua yang lebih baik adalah selalu berusaha
untuk melihat hal baik yang ada dalam diri masing-masing.
• Pikiran yang positif terhadap diri sendiri akan menjadi dorongan
untuk berperilaku dan bertutur kata dengan baik terhadap anak.
•
Pujian dari orang
lain membuat kita merasa baik/positif terhadap diri sendiri dan mendorong untuk
berpikir positif, bertutur kata positif dan bertindak positif.
5.
Ajak peserta membuka Buku
Pintar Mengasuh Anak halaman 11 mengenai cara untuk mengubah berpikir negatif
menjadi berpikir positif dan mintalah beberapa peserta untuk membacakannya
secara bergantian.
6.
Minta peserta untuk
mempraktekkan di rumah:
Selalu berpikir positif.
Langkah 4: Orangtua yang baik penuh kasih sayang dan tidak melakukan
kekerasan (20 menit)
Alat yang diperlukan: Buku Pintar Mengasuh Anak, Film 1.a dan 1.b
Alat yang diperlukan: Buku Pintar Mengasuh Anak, Film 1.a dan 1.b
Proses yang perlu
dilakukan:
1. Sampaikan diskusi
selanjutnya mengenai pengaruh sikap orang tua terhadap anak, peserta akan
belajar bersama dengan melihat sikap Bu Lili terhadap anak-anaknya.
2. Tayangkan film 1.a.
Jika tidak bisa menayangkan film, ajak peserta untuk melihat Buku Pintar
Mengasuh Anak, cerita 1.a halaman 19.
3. Ajukan pertanyaan
berikut dan berikan kesempatan 2-3 orang peserta untuk menjawab tiap
pertanyaan.
Bagaimana perasaan Agus?
Bagaimana perasaan Agus?
Bagaimana perasaan ibu
Lili di bagian awal cerita?
Bagaimana dengan hubungan
antara ibu Lili dan Agus?
Mengapa bisa terjadi
demikian?
4. Sampaikan kesimpulan:
• Permasalahan ekonomi
keluarga, tanpa sadar membuat orangtua bertindak kasar dan sering marah pada
anak sehingga menjadikan keluarga tidak bahagia.
• Orangtua perlu menyadari
bahwa semua hal yang dilakukan sebagai orangtua akan mempengaruhi anaknya.
5. Sampaikan pada peserta
bahwa selanjutnya peserta akan melihat perubahan sikap Bu Lili yang memberikan
pengaruh kepada anakanaknya.
6. Tayangkan film 1.b.
Jika tidak bisa menunjukkan film, minta peserta untuk melihat Buku Pintar Mengasuh Anak, cerita
1.b halaman 20.
7. Ajukan pertanyaan berikut
dan berikan kesempatan 2-3 orang peserta untuk menjawab tiap pertanyaan:
Perubahan sikap apa yang ditunjukkan oleh ibu Lili?
Perubahan sikap apa yang ditunjukkan oleh ibu Lili?
Bagaimana perasaan
anak-anak dengan perubahan sikap ibu Lili tersebut?
8. Ucapkan terima kasih
atas pendapat peserta, lalu sampaikan bahwa:
• Ibu Lili telah berusaha untuk lebih sabar, tidak cepat marah, dan menunjukkan kasih sayang pada anak-anaknya.
• Ibu Lili telah berusaha untuk lebih sabar, tidak cepat marah, dan menunjukkan kasih sayang pada anak-anaknya.
• Pada bagian akhir
cerita, terlihat bahwa perubahan sikap ibu Lili tersebut berdampak baik bagi
anak-anaknya, Agus dan Ita bersedia mengikuti ajakan ibu Lili membersihkan air
yang tumpah.
9. Sampaikan kesimpulan bahwa :
9. Sampaikan kesimpulan bahwa :
• Menjadi orangtua yang
baik tidak ditentukan oleh berapa banyak jumlah uang/harta yang kita miliki.
Meskipun kehidupan ekonomi sulit, kita tetap bisa menjadi orangtua yang baik
dengan belajar mengendalikan emosi.
• Cara ke-4 menjadi
orangtua yang lebih baik adalah dengan selalu bersikap, berperilaku dan
bertutur kata dengan penuh kasih sayang, tanpa kekerasan.
B. AYAH DAN IBU SALING
BEKERJASAMA SEBAGAI TIM
Langkah 5: Melibatkan ayah dalam pengasuhan sehari-hari (15 menit)
Proses yang perlu
dilakukan:
1. Sampaikan pada peserta
bahwa jika diantara peserta ada orangtua tunggal bukanlah masalah, mereka tetap
bisa menjalankan tugas sebagai orangtua dengan baik. Tentunya ada anggota
keluarga lain yang dapat membantu mengasuh anak sehari-hari, misalnya kakek, nenek,
paman, bibi. Siapapun yang membantu orangtua tunggal dalam mengasuh anak perlu
memiliki pengetahuan yang sama mengenai pengasuhan anak, sebagaimana yang
didapatkan dalam sesi ini.
2. Minta peserta (terutama ayah yang hadir) untuk menceritakan apa saja kegiatan yang biasanya dilakukan ayah bersama anak saat di rumah. Lalu berikan pertanyaan dan dengarkan pendapat dari 3-4 orang peserta.
2. Minta peserta (terutama ayah yang hadir) untuk menceritakan apa saja kegiatan yang biasanya dilakukan ayah bersama anak saat di rumah. Lalu berikan pertanyaan dan dengarkan pendapat dari 3-4 orang peserta.
Apa yang dirasakan ayah
saat meluangkan waktu bersama anak? (tanyakan pada ayah yang hadir).
Apa yang dirasakan ibu saat ayah ikut berperan dalam pengasuhan dirumah?
Apa yang dirasakan ibu saat ayah ikut berperan dalam pengasuhan dirumah?
3. Simpulkan apa yang
mereka sampaikan dan perkuat dengan informasi bahwa:
• Ayah tetap bisa memanfaatkan waktu makan bersama untuk menunjukkan perhatian kepada anak, membantu anak berusia balita untuk makan, bertanya dan mendengarkan cerita dari anak,
membacakan cerita sebelum tidur, bercerita kepada anak tentang berbagai hal, atau membantu anak menyelesaikan tugas dari sekolah.
• Ayah tetap bisa memanfaatkan waktu makan bersama untuk menunjukkan perhatian kepada anak, membantu anak berusia balita untuk makan, bertanya dan mendengarkan cerita dari anak,
membacakan cerita sebelum tidur, bercerita kepada anak tentang berbagai hal, atau membantu anak menyelesaikan tugas dari sekolah.
• Sebaik apapun seorang
ibu dalam mengasuh anak, kehadiran ayah akan memberikan dampak tersendiri. Keterlibatan
ayah dalam pengasuhan sehari-hari secara khusus akan membantu anak meningkatkan
kemampuan sosial dan prestasi akademik di sekolah. Sedangkan ibu memberikan
dampak secara khusus dalam perkembangan kemampuan emosional anak.
• Cara ke-5 menjadi orangtua yang lebih baik adalah dengan saling bekerja sama, ayah dan ibu saling membantu dalam mengasuh anak.
• Cara ke-5 menjadi orangtua yang lebih baik adalah dengan saling bekerja sama, ayah dan ibu saling membantu dalam mengasuh anak.
4. Minta peserta untuk
mempraktekkan di rumah:
Berdiskusi dengan suami
dan meminta suami untuk mau terlibat dalam pengasuhan anak.
Langkah 6: Membuat keputusan bersama dan melaksanakan dengan konsisten (20
menit)
Alat yang diperlukan: Buku Pintar Mengasuh Anak, film 1.c.
Proses yang perlu dilakukan:
1. Sampaikan selanjutnya peserta akan berdiskusi tentang cara membuat keputusan bersama pasangan terkait pengasuhan anak.
2. Berikan pertanyaan
berikut lalu berikan kesempatan 3-4 orang peserta untuk menjawab tiap
pertanyaan:
Pernahkah peserta sebagai suami istri mendiskusikan dan memutuskan bersama berbagai macam hal terkait pengasuhan anak?
Pernahkah peserta sebagai suami istri mendiskusikan dan memutuskan bersama berbagai macam hal terkait pengasuhan anak?
Apa yang biasanya peserta
diskusikan dan putuskan bersama pasangannya?
3. Ucapkan terima kasih
atas apa yang telah disampaikan peserta, lalu sampaikan kepada peserta bahwa:
• Cara ke-6 menjadi orangtua yang lebih baik adalah ayah dan ibu berdiskusi dan memutuskan bersama hal yang terkait dengan pengasuhan anak. Dengan cara ini orangtua akan memikul beban yang sama dan merasa mendapat dukungan satu sama lain.
• Cara ke-6 menjadi orangtua yang lebih baik adalah ayah dan ibu berdiskusi dan memutuskan bersama hal yang terkait dengan pengasuhan anak. Dengan cara ini orangtua akan memikul beban yang sama dan merasa mendapat dukungan satu sama lain.
4. Tayangkan film 1.c.
Jika tidak bisa menunjukkan film, ajak peserta untuk melihat Buku Pintar
Mengasuh Anak, cerita 1.c halaman 21.
5. Minta peserta untuk
mendiskusikan dengan teman di sebelahnya, apa yang telah dipelajari sehubungan
dengan sikap Pak Rusli dan Ibu Lili dalam cerita tersebut.
6. Setelah selesai diskusi
berpasangan, sampaikan:
• Pak Rusli dan Bu Lili
lebih memilih untuk menenangkan Ita dan tidak memenuhi begitu saja permintaan
Ita, mereka juga menyampaikan kepada Ita bahwa mereka akan berdiskusi lebih
dahulu untuk memutuskan kapan saatnya Ita boleh minum es.
• Orangtua yang baik
tidaklah selalu harus memenuhi semua permintaan anak, namun sebaiknya selalu
memberikan apa yang menjadi kebutuhan mereka.
• Pak Rusli dan Bu Lili
berusaha memenuhi kebutuhan Ita, yaitu membujuk Ita agar mau makan, meskipun
saat itu Ita menangis meminta es tong-tong.
Langkah 7: Menghindari konflik di hadapan anak (15 menit)
Alat yang diperlukan: Buku Pintar Mengasuh Anak, Film 1.d.
Proses yang perlu dilakukan:
1. Sampaikan selanjutnya peserta akan belajar dari keluarga Bu Lili dan Pak Rusli tentang bagaimana mereka menghindari konflik dihadapan anak.
2. Tayangkan film 1.d.
Jika tidak bisa menayangkan film, ajak peserta untuk melihat Buku Pintar
Mengasuh Anak, cerita 1.d halaman 22.
3. Sampaikan apa yang
dipelajari dari cerita tersebut kepada peserta :
• Ibu Lili dan suaminya
meluangkan waktu untuk berdiskusi.
• Sangat penting untuk
menghindari pertengkaran dihadapan anak karena akan menyebabkan anak menjadi
agresif, berperilaku kasar terhadap orang lain, konsentrasi belajarnya
terganggu, menjadi penakut dan merasa tidak senang berada di rumah.
• Orangtua bisa saja berbeda pendapat dalam banyak hal. Namun ketika hal tersebut menyangkut pengasuhan anak, maka perbedaan pendapat tersebut sebaiknya tidak ditunjukkan di hadapan anak.
• Orangtua bisa saja berbeda pendapat dalam banyak hal. Namun ketika hal tersebut menyangkut pengasuhan anak, maka perbedaan pendapat tersebut sebaiknya tidak ditunjukkan di hadapan anak.
4. Sampaikan :
• Cara ke-7 menjadi
orangtua yang lebih baik adalah dengan menghindari perbedaan pendapat ataupun
pertengkaran di hadapan anak.
5. Sampaikan cara
menghindari pertengkaran dan perbedaan pendapat di hadapan anak yaitu:
• Berdiskusi dan menyepakati bersama pasangan untuk tidak menunjukkan kemarahan dan perdebatan di hadapan anak.
• Berdiskusi dan menyepakati bersama pasangan untuk tidak menunjukkan kemarahan dan perdebatan di hadapan anak.
• Jika dihadapkan pada
potensi/kemungkinan pertengkaran di hadapan anak, cobalah untuk menenangkan diri dan tidak terpancing emosi
dengan cara: menarik nafas yang panjang, berhitung di dalam hati, berdoa,
meminum segelas air, dan tetap tersenyum. Sampaikan kepada pasangan, bahwa anda
akan menanggapi kemarahannya saat sudah lebih tenang dan tidak di hadapan anak.
6. Sampaikan pada peserta
bahwa selanjutnya kita akan belajar cara menahan amarah.
7. Tanyakan pada peserta:
7. Tanyakan pada peserta:
Apa yang biasanya peserta
lakukan jika menahan marah?
8. Dengarkan pendapat
secara umum, mungkin peserta akan menjawab dengan minum segelas air, mencuci
wajah, berdoa dan sebagainya.
9. Sampaikan kepada
peserta bahwa pada kesempatan ini kita akan belajar menahan marah dengan
melakukan senam wajah.
10. Minta semua peserta
untuk berdiri dan melakukan gerakan sesuai arahan pendamping. Sampaikan bahwa
senam wajah ini merupakan salah satu latihan untuk dapat membantu menahan
emosi.
Petunjuk senam wajah :
gerakan senyum, tertawa dari tertawa pelan hingga terbahak-bahak, membuat wajah
jelek, menarik nafas dalamdalam, dan seterusnya.
11. Minta peserta untuk
mempraktekkan di rumah:
Menyepakati dengan suami
untuk mau menghindari perbedaan pendapat dan pertengkaran dihadapan anak.
Menahan amarah/emosi
terhadap anak dan suami, dengan cara-cara yang telah didiskusikan pada
pertemuan ini.
Langkah 8: Penutupan (10 menit)
Alat yang diperlukan: Buku Pintar Mengasuh Anak, Flipchart FC 1.a dan 1.b.
Proses yang perlu
dilakukan:
1. Minta ketua kelompok
untuk menyampaikan hal-hal penting yang telah dipelajari hari ini. Lalu minta
2-3 orang peserta lain untuk menambahkannya.
2. Tunjukkan flipchart FC
1.a dan 1.b yang berisi cara menjadi orangtua yang lebih baik.
3. Ingatkan bahwa mengasuh anak adalah tugas bersama antara ayah dan ibu. Oleh karena itu minta peserta untuk menyampaikan kepada pasangannya apa yang telah dipelajari hari ini. Persilahkan peserta mengajak pasangannya untuk hadir dan belajar bersama dalam sesi berikutnya.
4. Ajak peserta melihat Buku Pintar Mengasuh Anak halaman 1 dan 2, dan minta mereka untuk mencoba melakukan praktek menjadi orangtua yang lebih baik di rumah.
5. Ingatkan peserta tentang pertemuan selanjutnya yang akan meminta peserta bercerita tentang praktek pengasuhan yang mereka coba lakukan di rumah. Buku Pintar harap dibawa kembali.
6. Berikan motivasi agar peserta mau mencoba melakukan praktek pengasuhan di rumah bersama pasangannya.
3. Ingatkan bahwa mengasuh anak adalah tugas bersama antara ayah dan ibu. Oleh karena itu minta peserta untuk menyampaikan kepada pasangannya apa yang telah dipelajari hari ini. Persilahkan peserta mengajak pasangannya untuk hadir dan belajar bersama dalam sesi berikutnya.
4. Ajak peserta melihat Buku Pintar Mengasuh Anak halaman 1 dan 2, dan minta mereka untuk mencoba melakukan praktek menjadi orangtua yang lebih baik di rumah.
5. Ingatkan peserta tentang pertemuan selanjutnya yang akan meminta peserta bercerita tentang praktek pengasuhan yang mereka coba lakukan di rumah. Buku Pintar harap dibawa kembali.
6. Berikan motivasi agar peserta mau mencoba melakukan praktek pengasuhan di rumah bersama pasangannya.
7. Tutup pertemuan dengan
mengucapkan terima kasih atas kesediaan peserta untuk hadir dan mengikuti sesi
ini.